Web adalah bagian dari komputasi yang tertanam
dalam aturan sosial, dan perkembangannya lebih banyak mengenai cara
penerapannya yang benar seperti melakukan pembangunan. Di bagian ini kita akan
melihat konteks sosial, kognitif dan moral dari web, serta membahas bagian
dimana kebutuhan sosial dapat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dalam
pembangunan.
Penalaran
Web terbagi menjadi 3 yaitu:
a.
Plus
ca change?
Seperti yang sudah
dilihat, ada beragam masalah dalam ilmu web dengan bahasan semantic, filosofis
maupun logis. Ini bukan pertama kalinya para praktisi paradigma komputasi
tiba-tiba harus menyesuaikan diri dengan Logika filosofis. Proyek umum dari Kecerdasan
Artifisial (AI) yaitu untuk membuat pemecah masalah umum yang mampu beradaptasi
dengan berbasis pada deskripsi dan penalaran simbolis, sebuah penggerak yang
kuat (dan bukti awal yang wajar) dalam penelitian AI selama tahun 1960-an dan
1970-an, gagal total karena kesulitan untuk menyesuaikan segala yang dibutuhkan
oleh komputer hingga alasan mengenai situasi yang sewenang-wenang. Kegagalan
ini membawa kepada singkatan nama ‘GOFAI’ (Good Old Fashioned AI) untuk proyek
tersebut.
b.
Cara
alternative untuk melakukan penalaran
Salah satu kandidat yang pasti dan
memungkinkan untuk menjadi metode alternatif penalaran dari suatu web adalah penalaran
asosiatif, dimana penalaran dengan basis asosiasi yang bisa menjadi sangat
tidak terduga dan personalisasi
menghilangkan suatu rangkaian pemikiran. Jadi, sebagai contoh, kasus
klasik dari penalaran asosiatif terdapat pada novel buatan Proust Remembrance
of Things Past. Dimana sang narrator paruh baya, saat memakan Madelaine yang
dicelup di teh, menemukan dirinya terbawa ke masa kecilnya di Combray, ketika
bibinya L’eonie selalu memberi Madelaine pada minggu pagi.
Pada Web, potensi dari penalaran asosiatif sangat besar, dengan hyperlink
asosiatif yang luas, dan dunia kecil yang menjadi property Web. Pencarian mirip
Google, berharga meskipun dapat diragukan, tidak dapat menjadi cerita yang utuh
di dunia dengan peralatan yang menyebar luas, agen software dan system yang
terdistribusi.
c.
Penalaran
dibawah ketidaktetapan
Web adalah sarana yang demokratis.
Penerbitan murah, berarti kita harus menghadapi inkonsistensi.
Untuk Web prinsip
klasik ini dikenal sebagai ex falso quodlibet, bahwa konjungsi (rangkaian) dari sebuah
pernyataan dan negasinya akan mempengaruhi proposisi apapun, terlihat sangat
kuat. Memaksa pemeriksaan konsistensi dan melarang kontradiksi tidak
menjadi awalan karena tekanan sosial terhadap inkonsistensi Web, atau tentu
saja system terdistrubusi berskala besar lainnya. Kesalahan seperti itu
(masukan data yang salah) tentunya sangat tinggi. Konten yang bersifat jahat atau bohong akan
tetap ada. Tetapi yang lebih penting, akan ada pertentangan serius pada
kepercayaan di segala bidang. Kekuatan sosial ini membuat inkonsistensi menjadi
tidak terelakkan di beberapa bagian Web
dan tentu saja mendorong hal yang besar di strategi penalaran AI, dimana
system dirancang dengan ekspektasi untuk mengatasi masalah dengan dasar
pengetahuan kontradiktif, atau dimana kemungkinan berlaku kalau sebuah
pernyataan yang benar dalam suatu model pada satu poin mungkin menjadi benar
seterusnya.
Epistemologi web
Epistomologi
Web merupakan cabang filsafat web yang mempelajari asal mula, struktur, metode
dan masalah pokok pengetahuan generasi dari web. Web menyediakan peluang untuk
memahami sejarah sebuah pengetahuan, dan kontribusi yang sejarah itu buat
tentang kepercayaannya.
1 komentar:
Write komentarsangat bermanfaat info info yg dibagi kak
Replydaftar harga alat berat baru 2015
EmoticonEmoticon