Implikasi dan Dampak Digital Cinema di Masyarakat
Abad 21
merupakan awal dari semua perkembangan teknologi yang ada, seperti yang
dilansir dari Wikipedia. Tahun 2015 merupakan awal dari berkembangnya teknologi
digital cinema di kalangan masyarakat, teknologi tersebut tidak hanya menjadi
wabah bagi masyarakat yang berada di kota-kota besar melainkan juga menyebar ke
seluruh daerah di seluruh dunia. Teknologi digital cinema merupakan sebuah
hasil karya yang mencakup efek, visual video, audio yang diaplikasikan pada
sebuah film modern. Digital cinema lebih merujuk pada penggunaan teknologi
digital yang distribusinya menggunakan gambar bergerak. Dalam sebuah film dapat
didistribusikan lewat hardware, piringan optic atau satelit yang ditayangkan
menggunakan proyektor digital.
Karya
digital cinema dapat dibuat menggunakan media video yang ditransfer dari format
35 mm (millimeter) menjadi format HD (high definition). Proses transfer menjadi
format HD melallui proses cetak blow up. Setelah menjadi format HD penayangan
film tersebut dilakukan dari satu tempat saja, lalu dioperasikan ke bioskop
lain menggunakan satelit, sehingga tidak membutuhkan proses penyalinan film.
Misalnya dari satu bioskop di Bekasi, film dapat ditayangkan ke bioskop yang
letak daerah nya berbefa yang dioperasikan/ ditransfer melalui satelit jadi
lebih efesien dan efektif.
Perkembangan
digitial cinema di Indonesia sendiri cukup baru, bila mengingat sebelumnya
bioskop di Indonesia masih menggunakan
pemodelan konvensional yakni sebuah teknologi yang masih menggunakan pita
seluloid yang harganya sangat mahal. Makadari itu dalam penggunaannya digital
cinema dirasa lebih banyak membawa
keuntungan dalam tahap produksi maupun pascaproduksi bukan hanya lebih murah
disbanding teknologi konvensional namun juga pada hasil akhir karyanya lebih
memuaskan.
Film
merupakan salah satu dari karya hasil pengaplikasian teknologi digital cinema
yang dapat dilihat sebagai realisasi dari gambaran kehidupan nyata, dengan dua
plot yang berbeda unsur yaitu cerita fiksi atau non fiksi. Lewat film informasi
yang didapat lebih mudah diserap karena dalam film mencakup media audio dan
visual sekaligus.
Fungsi
digital cinema dimasyarakat juga beragam, misalnya pada kalangan pelajar hasil
karya digital tersebut dapat digunakan sebagai media pembelajaran maupun
penyerapan informasi yang efektif. Adapula yang memanfaatkan hasil karya
digital cinema ini sebagai sarana refleksi dari kepenatan sehari-hari maupun
untuk hobi sendiri.
Pada
perkembangannya kini masyarakat pun dimanjakan dengan fasilitas yang semakin
canggih, misalnya fasilitas 2D, 3D, 4D, 5D yang memberi kesan film itu
benar-benar nyata bila kita tonton menggunakan kacamata khusus tersebut.
Adapula
dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan digital cinema di masyarakat :
Dampak Positif:
ü
Masyarakat
mengikuti perkembangan zaman yang makin modern.
ü
Menambah
luas wawasan tentang dunia teknologi digital cinema khususnya industri film.
ü
Menciptakan
inovasi dan kreatifitas baru dalam bidang teknologi visual audio.
Dampak
Negatif:
ü
Bagi
sebagian remaja jika terus menonton film di Bioskop menghabiskan banyak uang.
ü
Karena
terlalu modern dan canggih masyarakat cenderung tidak memilki waktu untuk
interaksi social yang cukup.
EmoticonEmoticon